Tuesday, 11 February 2014

Tolong Sampaikan Sedekahku Ini Kepada Para Pelacur ....

Seorang ulama besar Hadis sedang asyik membacakan serta mensyarahkan maksud hadis kepada para muridnya.Tiba-tiba sang guru berhenti membacakan hadis dan bertanyakan sesuatu yang membuatkan semua murid terpinga-pinga.

 “Muridku sekalian, aku punya hajat yang sangat besar.Adakah sesiapa yang mampu menunaikan hajatku ini?” Tanya sang murabbi pada seluruh muridnya.
Salah seorang murid kanan Syeikh menjawab dengan penuh adab, “ Hajat apakah wahai Tuan Guru? Khabarkanlah kepada kami,moga kami mampu untuk menunaikannya untuk Tuan Guru”.

Sang Guru menarik nafas dengan perlahan seraya berkata “ Aku punya sedikit harta yang ingin aku sedekahkan,adakah sesiapa yang ingin membantuku mengagihkan harta ini?”

Sunday, 2 February 2014

Nabi Muhammad di Mata Para Tokoh Dunia

Nabi Muhammad di Mata Para Tokoh Dunia

oleh File Islam (Catatan) pada 11 Agustus 2012 pukul 12:32

Mahatma Gandhi
Komentar Gandhi mengenai karakter Nabi Muhammad SAW di Young India.
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”

Lanjut Ghandi; “Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”

Sunday, 15 September 2013

Uwais al-Qarni


Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya.Dia adalah “Uwais al-Qarni”.

Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya.Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing. Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya.

Tuesday, 7 May 2013

NABI MUSA A.S MOHON HUJAN


Kisah Teladan Nabi Musa A.S dan Hujan. Pada zaman Nabi Musa as, kaum bani Israil pernah ditimpa musim kemarau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: “Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!”

Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kaumnya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapang. Dalam suatu pendapat dikatakan bahawa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.

Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. Diantara isi doanya itu ialah: “Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kami rahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, haiwan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. 

Nabi Musa A.S sakit gigi.


Diceritakan bahawa Musa as. pernah mengeluh kepada Allah swt kerana menderita sakit gigi. Maka Allah swt memerintahkan: “Ambillah rumput  itu dan letakkan pada gigi kamu!” Lalu Musa a.s pun berbuat demikian, maka sakitnya pun sembuh.


Beberapa hari kemudian, sakit gigi yang dialami Musa a.s datang lagi. Maka Musa a.s pun mengambil kembali rumput yang pernah diambil dulu dan meletakkan pada giginya. Hasilnya bukan bertambah sembuh, sebaliknya sakit giginya bertambah teruk dari biasa. Langsung dari itu Musa a.s pun mengadu kepada Allah swt dengan katanya, “ Wahai Tuhanku, bukankan engkau mengarahkan aku untuk berbuat demikian tetapi mengapa ianya tidak melegakan aku?”


Allah swt menjawab: “Wahai Musa, Akulah yang menyembuhkan dan Akulah yang menyihatkan. Aku yang memberi bencana dan akulah yang memberi manfaat. Kali pertama kamu datang kepadaKu dan mengharapkan pertolongan Aku, lalu Aku sembuhkan sakit kamu. Sekarang engkau menuju kepada rumput dan tidak menuju kepada-Ku.”

Thursday, 15 November 2012

Suraqah bin Malik


Rasa kecewa, marah dan putus asa berkecamuk dalam dada para pembesar Quraisy. Mereka gagal menghadang langkah Rasulullah saw dan Abu Bakar yang hijrah ke Yatsrib. Padahal mereka sudah mengepung rumah Rasulullah, bahkan sudah sampai di mulut Gua Tsur---tempat persembunyian Rasulullah dan Abu Bakar. Akhirnya mereka memutuskan membuat sayembara untuk menangkap keduanya. Agar tidak terlalu berat menanggung malu, sayembara itu diumumkan ke segenap kabilah yang terpencar di sepanjang jalan antara Makkah dan Yatsrib.
"Barang siapa yang berhasil membawa Muhammad, hidup atau mati, maka baginya seratus ekor unta betina yang hampir beranak." Demikian bunyi pengumuman spektakuler itu.
Berita itu menyebar ke mana-mana. Tak terkecuali ke Madlaj, kampung kecil di pinggiran kota Makkah. Ketika utusan dari Makkah datang membawa berita sayembara itu, beberapa penduduk kampung itu sedang nongkrong di Balai Desa. Mendengar pengumuman itu, seorang pemuda bernama Suraqah bin Malik al-Madlaji sangat tertarik. Dia bertekad merebut hadiah besar itu. Rasa tamak membuatnya ingin memenangkan sayembara itu sendirian. Karena itu, ia tidak membeberkan rencananya ke orang lain.
Kebetulan, ada seorang lelaki datang ke Balai Desa. Laki-laki itu bercerita bahwa baru saja dia berpapasan dengan tiga orang musafir. Kuat dugaannya, ketiga orang itu adalah Muhammad, Abu Bakar dan seorang penunjuk jalan.

Saturday, 3 July 2010

Zinnirah : Wanita Buta yang Celik Hatinya

...Wanita mithali ini bukanlah terkenal kerana kecantikanatau kebangsawanan. Dia memang tidak memiliki kecantikan atau kekayaan.Dia hanyalah seorang hamba kepada Umar al-Khattab sebelum keislamannya.namun dia memiliki aqidah tauhid yang menebal pada zaman penentangan Islam.Biarpun fizikal wanita ini diseksa dgn berbagai-bagai kesakitan, penderitaan &kesusahan tetapi hatinya tetap kpd Allah swt. Dia menerima penyeksaan ituwalaupun tubuhnya hancur akibat pukulan demi pukulan, sepakan terajang &hantukan. Namun, demi Islam dia tidak akan menyerah kalah.Zinnirah, begitulah indah namanya, mungkin tidak ramaiyg tahu kisah ketabahan & keagungan cintanya kpd Allah swt. Wanitaini tidak punya ijazah, tidak terkenal di dunia, tidak mempunyai harta apalagimemiliki pangkat yg besar. Namun, Allah swt memuliakan dan memberipenghormatan yg tinggi kepadanya.Dunia dan segala isinya bukan lagi matlamat. Sekalipundilonggokkan emas sebesar Bukit Uhud, dia tidak akan menukar aqidah ygtelah bertunjang di hatinya. Menurut riwayat islam, Zinnirah adalah diantara org yg awal memeluk Islam.Zaman awal Islam penuh cubaan. Sesiapayg memeluk Islam, tidak seorang pun bebas drpd pelbagai penderitaan, kecaman,kata nista dan penindasan. Zinnirah mengalami itu semua.